Waspadai Kanker Paru
Kanker paru merupakan salah satu kanker yang cukup sering terjadi. Di kalangan perokok khususnya, penyakit ganas ini telah menjadi ancaman utama. Kanker paru ditandai oleh adanya pertumbuhan jaringan abnormal pada paru-paru yang jika dibiarkan dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.
Pada stadium dini, kanker paru cukup sulit dikenali. Bila ukurannya masih kecil, atau kira-kira kurang dari 3 cm, penyakit tersebut umumnya tidak memberikan keluhan yang berarti. Bila ukuran kanker sudah lebih besar dan menjalar ke berbagai organ lain, barulah akan menimbulkan keluhan, seperti batuk-batuk sampai batuk yang disertai darah. Tak jarang pula, timbul sesak napas disertai suara mengi setempat.
Sesak napas umumnya timbul secara perlahan, dan makin lama makin berat. Sesak nafas ini terjadi sebagai akibat dari terjadinya penumpukan cairan di rongga pleura (rongga antara lapisan paru dan dinding dada). Volume cairan itu sendiri bisa mencapai satu liter lebih. Bayangkan, cairan yang sedemikian banyaknya tentu akan menimbulkan kesulitan untuk menarik dan mengeluarkan nafas.
Kanker paru juga bisa ditandai oleh beberapa gejala lain seperti nafsu makan menghilang disertai penurunan berat badan secara drastis, kelemahan tubuh (malaise), dan mudah merasa lelah. Terkadang juga terjadi pembengkakan di muka, leher, dan dada.
Para dokter memperkirakan adanya hubungan keterkaitan antara kebiasaan merokok dengan kanker paru. Untuk membuktikannya, kemudian dilakukan berbagai penelitian baik berupa riset epidemiologik sampai percobaan binatang. Hasilnya memang menunjukkan bahwa asap rokok menjadi faktor dominan terjadinya kanker paru.
Untuk mengobati kanker, si penderita terlebih dahulu harus menjalani pemeriksaan di laboratorium. Dalam hal ini, darah si penderita harus dalam batas normal, tidak ada ganggungan fungsi hati atau kelainan ginjal.
Jenis pengobatan yang digunakan bisa beraneka ragam. Ada pengobatan yang menggunakan sinar (radioterapi) dan ada juga yang menggunakan obat-obatan (kemoterapi) bahkan juga pembedahan dan terapi invasif lain. Jenis pengobatan ditentukan berdasarkan pada berbagai pertimbangan seperti stadium penyakit, penyebaran yang terjadi dan juga jenis sel kanker yang diidap.
Pada stadium lanjut dimana harapan kesembuhan dapat dikatakan tidak ada, terapi ditujukan untuk mengurangi penderitaan si pasein saja. Terapi semacam ini dikenal dengan istilah terapi paliatif.
Pengobatan kanker memerlukan tekad yang kuat dan biaya yang besar. Sayangnya, dengan kemampuan kedokteran yang ada saat ini, pengobatan yang dijalani pun terkadang belum bisa memberikan hasil yang diharapkan. Padahal biaya yang dikeluarkan sudah bukan alang kepalang besarnya.
Mencegah munculnya kanker pada tubuh kita memang bukan persoalan mudah. Banyak faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya penyakit ini. Walau begitu, mengapa tidak kita mulai saja dari apa yang telah kita ketahui. Jika Anda punya kebiasaan merokok, berhentilah merokok. Jika tidak bisa berhenti, setidaknya jangan merokok di tempat umum. Tidak mudah memang, tapi bila tidak dicoba, kapan lagi.